Prabumulih merupakan salah satu dari 17 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Prabumulih dikenal sebagai penghasil nenas di Sumatera Selatan. Jenis nenas yang dihasilkan adalah nenas Queens. Nenas ini dikonsumsi dalam bentuk segar atau dibuat makanan lainnya, seperti kue atau makanan kaleng. Tanaman nenas biasanya ditanam diantara tanaman karet muda yang sekaligus menjadi pelindung tanaman nenas. Tanaman nenas akan dipindahkan ke areal lain di daerah bukaan baru pada saat tanaman karet sudah mulai produksi dan disadap. Pada Tahun 2022 ini, Prabumulih berupaya mengembangkan tanaman porang (Amorphophallus ancephyllus). Tanaman porang merupakan tanaman herba yang akan diambil umbinya. Dari umbi inilah akan dihasilkan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan serat. Umbi porang mengandung Glukomanan yang baik untuk kesehatan. Selain itu umbi porang digunakan sebagai bahan kosmetik dan industri. Sebagai daerah perkebunan, Prabumulih memang cocok untuk pengembangan porang. Program pengembangan porang ini merupakanProgram dari Kementerian Pertanian, diamana kelompok tani di Peabumulih mendapat bantuan. Budidaya porang dapat dilakukan di dataran rendah sampai ketinggian 700 m diatas permukaan laut (dpl). Dengan keasaman tanah (pH) 6 - 7. Intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman porang lebih kurang 60 persen, sehingga porang dapat menghasilkan umbi maksimal bila ditanam di bawah naungan, artinya dapat ditanam dibawah areal karet dan kelapa sawit yang biasanya petani membudidayakan tanaman nenas di sela-sela pertanaman karet.
Didalam budidaya tanaman dibawah tanaman karet muda dibuat bedengan dengan lebar lebih kurang 100 cm dan panjang disesuaikan dengan areal tanam. Jarak antar bedengan lebih kurang 30 – 40 cm , jarak tanam digunakan tergantung kapan umbi akan dipanen, tetapi yang umum digunakan petani yaitu 30 x 30 cm sampai 50 x 50 cm, cara penanaman yaitu bibit yang sudah bertunas dimasukkan ke lubang tanam 30 – 40 cm dengan kedalaman lubang tanam 10 – 15 cm. Tiap lubang tanam dimasukkan satu bibit porang yang telah bertunas. Pada saat pertanaman tunas umbi menghadap keatas. Sebaiknya tanah diareal tanam di beri pupuk kandang. Umbi porang siap dipanen apabila daun menguning dan kering dan jatuh kebawah. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan cara pengendalian gulma dengan membuang rumput-rumput yang berada di bedengan di sekitar tanaman.
Benih porang ini termasuk benih bantuan pemerintah, maka sebelum benih tersebut diserahkan ke kelompok tani penerima Pengawas Benih Tanaman (PBT) UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan perlu melakukan pengecekan mutu terhadap benih porang yang dikirim dari produsen benih. Pengecekan mutu benih meliputi pemeriksaan dokumen yaitu sertifikat benih, rekomendasi kelayakan sebagai produsen/pengedar benih. Sedangkan pemeriksaan fisik benih meliputi pemeriksaan kemasan benih dan label benih.Dari hasil pengecekan tersebut, didapatkan hasil bahwa benih porang tersebut baik sesuai dengan standar mutu dengan jumlahnya cukup. Benih yang akan dikembangkan/ditanam oleh petani di Prabumulih merupakan benih dengan kelas benih sebar (BR) berlabel biru, varietas madiun I. Benih tersebut dihasilkan oleh produsen benih CV. Prima Tani yang beralamat di Madiun Jawa Timur. Jumlah benih sebanyak 22.500 umbi katak/bulbil, dimana tanggal akhir label 04 November 2022. Benih porang tersebut akan ditanam pada pertengahan bulan Oktober 2022, dimana sudah memasuki musim hujan, karena tanaman porang di dalam pertumbuhannya membutuhkan banyak air. Pada saat benih diterima, lahan untuk pertanaman porang telah siap ditanam, mengingat telah turun hujan penanaman benih porang harus segera dilaksanakan. Adapun kelompok tani yang ditunjuk untuk pengembangan porang ini adalah kelompok tani Makmur Bersama di Desa/Kelurahan Anak Petai Kecamatan Prabumulih Utara, Prabumulih.
Penulis : Hj. Ir. Eni Budiati, M.Si (PBT BPSBBTPH PROV. SUMSEL)