Inventarisasi dan Identifikasi Cendawan Patogen Terbawa Benih Umbi Bawang Merah dengan Metode Blotter Test
Retno Sari Rezeki, S.P.(Pengawas Benih Tanaman
Ahli Pertama)
Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu
tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Sebagian petani di
Indonesia menggunakan benih dalam bentuk umbi untuk pertanaman di lapangan.
Salah satu permasalahan yang ditemui dalam produksi umbi bawang merah baik
dilapangan maupun digudang penyimpanan adalah penyakit tanaman. Menurut Hanif
dan Rini (2019), cendawan patogen yang terbawa pada benih dapat mengubah bentuk
dan warna benih, hilangnya daya kecambah dan vigor benih, serta dapat
mengurangi hasil produksi tanaman, dan patogen ikut terbawa pada benih yang
tumbuh, sehingga menyebabkan berkembangnya penyakit pada tanaman.
Tujuan dari pengujian
ini menginventarisasi dan mengindentifikasi jenis cendawan terbawa benih pada
benih umbi bawang merah sehingga dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk
mengendalikan infeksi cendawan terbawa benih sehingga meningkatkan mutu benih
umbi bawang merah.
BAHAN DAN METODE
Bahan yang digunkan
pada penelitian ini adalah umbi bawang merah, kertas saring steril, alkohol,
air steril dan NaOCl 1%. Alat yang digunakan adalah Laminar Air Flow, pisau
blade dan Cawan Petri. Pengujian
dilakukan di laboratorium UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, pada bulan Mei tahun
2023.
Metode Blotter Test
Berdasarkan instruksi
kerja uji cendawan pada umbi bawang merah dari Balai Besar Pengujian Mutu
Benih. Sampel umbi benih bawang merah yang digunakan untuk pengujian blotter
test yaitu 50 umbi yang diambil dari contoh kirim. Umbi bawang merah dilakukan
sterilisasi menggunakan NaOCl 1% yang direndam selama 2 menit. Kemudian cuci
umbi benih bawang merah dengan air steril. Belah umbi secara vertikal menjadi 2
bagian. Tabur /platting umbi dengan
cara meletakan umbi secara berpasangan di atas 3 lapis kertas saring steril
lembab di cawan petri sebanyak 10 ulangan. Cawan petri yang telah di tabur
benih umbi bawang merah diseal dengan
plastik warp dan diberi identitas, kemudian diinkubasi selama ± 7 hari.
Hasil Pengamatan
Pada hari ke-7 setelah
tabur, dilakukan pengamatan pada umbi benih bawang merah dan di dapatkan 88% Fusarium moniliforme dan 46% Fusarium solani. Selain Fusarium terdapat juga cendawan Aspergillus sp yang tercampur dengan Fusarium. Metode blotter test pada
pengujian cendawan bawang merah merupakan metode yang cukup sederhana dan
efektif untuk mendeteksi cendawan terbawa umbi. Metode ini juga merupakan salah
satu metode yang telah diakui oleh ISTA untuk beberapa cendawan terbawa benih.
Hari ke 4 hari
ke 5
Hari ke 6 hari ke 7
hari ke 8 (pengamatan)
Pertumbuhan cendawan
dari hari ke hari semakin bertambah banyak, dapat dilihat pada gambar. Pada
hari ke 4 cendawan menginfeksi pinggiran umbi bawang, lalu semakin lama umbi
bawang tertutup benang-benang putih yang merupakan miselium dari cendawan. Dari
miselium cendawan tersebut diamati melalui mikroskop kemudian di ambil sampel
cendawan untuk dilihat konidia menggunakan mikroskop compon.
Referensi :
BBPMB. Instruksi Kerja
uji cendawan pada umbi bawang merah.
Hanif, Andini dan Rini Susanti. 2019. Inventarisasi
Dan Identifikasi Cendawan Patogen Terbawa Benih Jagung (Zea Mays L.) Lokal Asal
Sumatera Utara Dengan Metode Blotter Test. Jurnal Pertanian Tropik Vol.6. No.2,
Agustus 2019 (38) 311- 318.
Fusarium solani
Fusarium sp dan Aspergillus sp
Fusarium moniliforme
Lampiran :
Pemilihan
sampel umbi benih bawang merah
Proses
sterilisasi umbi dengan cara direndam NaOCl 1%.