Detail News

Back 07-07-2023 | 0 Views
Module : SIBENIH

Inventarisasi dan Identifikasi Cendawan Patogen Terbawa Benih Umbi Bawang Merah dengan Metode Blotter Test

Retno Sari Rezeki, S.P.(Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama)

 

Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Sebagian petani di Indonesia menggunakan benih dalam bentuk umbi untuk pertanaman di lapangan. Salah satu permasalahan yang ditemui dalam produksi umbi bawang merah baik dilapangan maupun digudang penyimpanan adalah penyakit tanaman. Menurut Hanif dan Rini (2019), cendawan patogen yang terbawa pada benih dapat mengubah bentuk dan warna benih, hilangnya daya kecambah dan vigor benih, serta dapat mengurangi hasil produksi tanaman, dan patogen ikut terbawa pada benih yang tumbuh, sehingga menyebabkan berkembangnya penyakit pada tanaman.

 

Tujuan dari pengujian ini menginventarisasi dan mengindentifikasi jenis cendawan terbawa benih pada benih umbi bawang merah sehingga dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk mengendalikan infeksi cendawan terbawa benih sehingga meningkatkan mutu benih umbi bawang merah.

 

BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunkan pada penelitian ini adalah umbi bawang merah, kertas saring steril, alkohol, air steril dan NaOCl 1%. Alat yang digunakan adalah Laminar Air Flow, pisau blade dan Cawan Petri. Pengujian  dilakukan di laboratorium UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, pada bulan Mei tahun 2023.

 

Metode Blotter Test

Berdasarkan instruksi kerja uji cendawan pada umbi bawang merah dari Balai Besar Pengujian Mutu Benih. Sampel umbi benih bawang merah yang digunakan untuk pengujian blotter test yaitu 50 umbi yang diambil dari contoh kirim. Umbi bawang merah dilakukan sterilisasi menggunakan NaOCl 1% yang direndam selama 2 menit. Kemudian cuci umbi benih bawang merah dengan air steril. Belah umbi secara vertikal menjadi 2 bagian. Tabur /platting umbi dengan cara meletakan umbi secara berpasangan di atas 3 lapis kertas saring steril lembab di cawan petri sebanyak 10 ulangan. Cawan petri yang telah di tabur benih umbi bawang merah diseal dengan plastik warp dan diberi identitas, kemudian diinkubasi selama ± 7 hari.

 

 

 

 

Hasil Pengamatan

Pada hari ke-7 setelah tabur, dilakukan pengamatan pada umbi benih bawang merah dan di dapatkan 88% Fusarium moniliforme dan 46% Fusarium solani. Selain Fusarium terdapat juga cendawan Aspergillus sp yang tercampur dengan Fusarium. Metode blotter test pada pengujian cendawan bawang merah merupakan metode yang cukup sederhana dan efektif untuk mendeteksi cendawan terbawa umbi. Metode ini juga merupakan salah satu metode yang telah diakui oleh ISTA untuk beberapa cendawan terbawa benih.

 

                  Hari ke 4                                           hari ke 5

 

     

Hari ke 6                                hari ke 7                                       hari ke 8 (pengamatan)

 

Pertumbuhan cendawan dari hari ke hari semakin bertambah banyak, dapat dilihat pada gambar. Pada hari ke 4 cendawan menginfeksi pinggiran umbi bawang, lalu semakin lama umbi bawang tertutup benang-benang putih yang merupakan miselium dari cendawan. Dari miselium cendawan tersebut diamati melalui mikroskop kemudian di ambil sampel cendawan untuk dilihat konidia menggunakan mikroskop compon.

 

Referensi :

BBPMB. Instruksi Kerja uji cendawan pada umbi bawang merah.

Hanif, Andini dan Rini Susanti. 2019. Inventarisasi Dan Identifikasi Cendawan Patogen Terbawa Benih Jagung (Zea Mays L.) Lokal Asal Sumatera Utara Dengan Metode Blotter Test. Jurnal Pertanian Tropik Vol.6. No.2, Agustus 2019 (38) 311- 318.

Fusarium solani

 

Fusarium sp dan Aspergillus sp

 

Fusarium moniliforme

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran :

Pemilihan sampel umbi benih bawang merah

 

 

Proses sterilisasi umbi dengan cara direndam NaOCl 1%.

 

 

Proses pembelahan umbi bawang merah

 

  

Tabur di cawan petri

 

Selesai tabur (Hari ke 1)

 

Hari ke 4

 

 

Hari ke 5

 

Hari ke 6

 

Hari ke 7